Saturday, March 3, 2012

Tokoh Riau Bicara Insiden Mutasi

Tenas Effendy, Tenas Effendy waktu muda, Foto Tenas Effendy waktu muda, Foto Tenas Effendy semasa muda
Insiden kecil yang sempat terjadi saat mutasi 33 pejabat eselon II Pemprov Riau benar-benar menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, insiden yang terjadi tersebut melibatkan pejabat tinggi di Pemprov Riau. Melihat kondisi tersebut, Tokoh Riau berharap segera menlupakan insiden kecil dan tidak membesar-besarkannya. Seperti yang disampaikan Budayawan Riau, Tenas Effendie, Tokoh melayu Al Azhar, Edyanus.

''Peristiwa itu sudah berlalu dan dalam budaya melayu perbedaan pendapat itu dihargai. Tapi bagaimana kita lakukan itu secara arif. Jangan besarkan masalah yang kecil karena kita masih diha-dapkan dengan banyak kerja keras lainya. Mari bersama melupakan itu semua untuk membangun Riau kedepannya,''ujar Budayawan Riau, Tenas Effendie kepada Riau Pos Sabtu (3/3) di Pekanbaru.

Dijelaskan Tennas, insiden yang kecil memang menjadi perhatian khalayak ramai masyarakat Riau. Namun sekali lagi, diminta kepada para petinggi elit politik di Riau tersebut untuk menyelesai¬ kannya dengan kebersamaan. Persoalan yang terjadi disikapi dengan arif dan bijaksana dan berharap kedepan tidak terjadi hal serupa di Riau ini.\

''Yang sudah terjadi ya sudah lah. Dengan kondisi politik sekarang ini, masyarakat memerlukan pemimpin yang lapang dada dan menjadi panutan. Ditambah dengan kondisi global yang salah satun¬ ya adalah kenaikan BBM akan menyulitkan masyarakat. Sama-sama kita lupakan dan fokus bagaimana bisa menjadikan Riau lebih baik kedepan dan siap menghadapi segala krisis,''tambahnya.

Perhatian tersebut juga diungkapkan Tokoh budayawan Riau, AL Azhar yang mengaku terkejut dengan insiden yang terjadi dan diberitakan oleh media masa tersebut. Untuk itu, dia berharap pemipimpin yang sempat berseteru untuk saling lapang dada, fokus¬ kan perhatian kepada penyelesaian masalah-masalah yang urgen dan lebih santun serta arif. Menurutnya ada banyak tatangan kedepan yang harus diselesaikan dihadapi oleh pemimpin untuk menlanjutkan kejayaan Riau kedepan.

''Dinamika hidup akan datang semakin tinggi. Makanya cara-cara melayu bisa dilakuan untuk menyelesaikan masalah. Perbedaan itu biasa, tapi bagaimana kita menyikapinya dengan arif. Mari lupakan perbedaan, tujuan politik dan sikap. Karena dihadapan kita disuguhkan sejumlah kegiatan besar, salah satunya PON. Gunakan energi positif yang ada untuk hal yang lain,''pesannya.

Iven besar yang akan dihadapi Riau, tambahnya salah satunya ada PON XVIII yang hanya dalam hitungan hari. Banyak persiapan yang harus dilakukan seperti bagaimana masyarakat menyambut dan mendukung PON, penyelesaian infrastruktur PON serta masih banyak lagi. Masyarakat memerlukan panutan yaitu pemimpin yang bisa membawa mereka siap menghadapi dan menyambut pelaksanan PON akan datang. Belum lagi persoalan keniakan BBM yang disebuat pengamat ekonomi Riau, Edyanus sangat mempengaruhi tingkat emosi seseor¬ang. Untuk meredam hal tersebut terjadi, seorang pempimpin diper¬lukan menjadi sebagai contoh yang baik. Maka itu, dia berharap persoalan ini tidak berkepanjangan dan tuntas sampai disana.

''Kita menghadapai kerja besar PON, soal perekonomi yang sedang down dan persoalan sosial. Itu memerlukan pimpinan yang fokus ke sana, dan marilah kita semua menatap itu. Lupakan semua salah dan teruskan yang benar. Bak pepatah Yang kusut kita luruskan, yang keruh dijernihkan, salah besar dikecilkan, salah kecil di habiskan. Banyak yang memerlukan pemipin yang arif. Jangan cari siapa yang salah dan benar tapi cari bagaimana Riau siap menghadapi tantangan kedepan,'' harapnya.

No comments: