Lembaga sosial untuk bantuan anak-anak terlantar dan yatim-piatu, Rumah Yatim, resmi berdiri di Kota Pekanbaru pada Ahad (1/4) kemarin. Rumah Yatim ini merupakan cabang ke-27 di tiga belas provinsi di selurh Indonesia yang berpusat di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah mukim badi anak yatim ini diresmikan oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kabiro Kesra Provinsi Riau Drs H Edi Satria.
Edi Satria dalam pemaparannya berharap, ada lebih banyak lagi anak yatim di Kota Pekanbaru dapat dibantu dan dididik oleh Rumah Yatim ini ke depannya. ''Rumah Yatim ini sangat membantu program pemerintah, terutama pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal membina anak yatim agar mendapatkan haknya. Rumah Yatim bisa bersinergi dengan Dinas Sosial dalam pendataan anak yatim yang ada,'' sebut Edi.
Sementara itu Direktur Keuangan Rumah Yatim Horsa Afrizoni SE MM menjelaskan, Rumah Yatim berawal dari membantu empat orang anak seorang teman yang meninggal. Setiap bulan Horsa dan kawan-kawan patungan memberikan santunan agar anak-anak sehabat mereka ini tetap bisa sekolah. Perkembangannya, banyak masyarakat yang meminta sumbangan serupa untuk yatim hingga berkembang menjadi sebuah lembaga yang dikelola secara profesional.
Dengan motto Rumah Cinta dan Kemandirian, Harso beraharap dengan hadirnya Rumah Yatim di Pekanbaru dapat membantu anak-anak yatim, membiayai hidup dan sekolah mereka hingga bisa mandiri dengan penuh kasih sayang.
''Kia saat ini terus melakukan pendataan anak yatim, mulai dari pra sekolah sampai perguruan tinggi. Potensi anak-anak yang kita jaga, kita kelola lebih baik dengan mendatangkan profesional, bagi yang mukim di Rumah Yatim kehidupan mereka dibayai oleh yayasan 100 persen. Namun untu awal ini, kita lebih fokus pada yang bermukim dulu,'' sebut Horsa.
Rumah Yatim sendiri hadir di Jalan Rajawali Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi. Di lokasi ini berdiri sebuah rumah, asrama putra, yang bisa menampung sekitar delapan belas anak dengan empat kamar tidur. Pada peresmian kemarin juga hadir beberapa anak asuh Rumah Yatim non mukim yang berasal dari Pesantren Darul Hufaz Pekanbaru, yang menampil hafalan ayat Alquran dan Pencak Silat.
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia Riau yang ikut berpartisipasi pada acara ini dalam mendidik anak-anak asuh. ''Silat akan menjadi salah satu ekstrakulikuler anak asuh nantinya. Ini sebagai sebuah dukungan atas hadirnya lemabaga yang akan banyak membantu anak yatim di lingkungan ini,'' sebut Ketua forum ini, Ferry Lesmana.
Selain Edi Satria juga hadir dari Dinas Sosial Pekanbaru Dra Hj Yusnimar dan Saharudin, termasuk Camat Sukajadi Seniwati Hais dan tokoh masyarakat sekitar Kampung Melayu.
Edi Satria dalam pemaparannya berharap, ada lebih banyak lagi anak yatim di Kota Pekanbaru dapat dibantu dan dididik oleh Rumah Yatim ini ke depannya. ''Rumah Yatim ini sangat membantu program pemerintah, terutama pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal membina anak yatim agar mendapatkan haknya. Rumah Yatim bisa bersinergi dengan Dinas Sosial dalam pendataan anak yatim yang ada,'' sebut Edi.
Sementara itu Direktur Keuangan Rumah Yatim Horsa Afrizoni SE MM menjelaskan, Rumah Yatim berawal dari membantu empat orang anak seorang teman yang meninggal. Setiap bulan Horsa dan kawan-kawan patungan memberikan santunan agar anak-anak sehabat mereka ini tetap bisa sekolah. Perkembangannya, banyak masyarakat yang meminta sumbangan serupa untuk yatim hingga berkembang menjadi sebuah lembaga yang dikelola secara profesional.
Dengan motto Rumah Cinta dan Kemandirian, Harso beraharap dengan hadirnya Rumah Yatim di Pekanbaru dapat membantu anak-anak yatim, membiayai hidup dan sekolah mereka hingga bisa mandiri dengan penuh kasih sayang.
''Kia saat ini terus melakukan pendataan anak yatim, mulai dari pra sekolah sampai perguruan tinggi. Potensi anak-anak yang kita jaga, kita kelola lebih baik dengan mendatangkan profesional, bagi yang mukim di Rumah Yatim kehidupan mereka dibayai oleh yayasan 100 persen. Namun untu awal ini, kita lebih fokus pada yang bermukim dulu,'' sebut Horsa.
Rumah Yatim sendiri hadir di Jalan Rajawali Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi. Di lokasi ini berdiri sebuah rumah, asrama putra, yang bisa menampung sekitar delapan belas anak dengan empat kamar tidur. Pada peresmian kemarin juga hadir beberapa anak asuh Rumah Yatim non mukim yang berasal dari Pesantren Darul Hufaz Pekanbaru, yang menampil hafalan ayat Alquran dan Pencak Silat.
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia Riau yang ikut berpartisipasi pada acara ini dalam mendidik anak-anak asuh. ''Silat akan menjadi salah satu ekstrakulikuler anak asuh nantinya. Ini sebagai sebuah dukungan atas hadirnya lemabaga yang akan banyak membantu anak yatim di lingkungan ini,'' sebut Ketua forum ini, Ferry Lesmana.
Selain Edi Satria juga hadir dari Dinas Sosial Pekanbaru Dra Hj Yusnimar dan Saharudin, termasuk Camat Sukajadi Seniwati Hais dan tokoh masyarakat sekitar Kampung Melayu.
No comments:
Post a Comment